Sebuah nama merupakan bagian sederhana namun penting dari identitas seseorang. Jika namanya bukan Xu Feng, apa bisa namanya?
Pertanyaan itu terus bergema di pikirannya seperti gema yang berkepanjangan, bergaung melalui koridor pikirannya.
Dia adalah Feng. Dia tak terlalu terikat pada nama belakangnya, tetapi nama depannya terasa seolah telah mengikutinya cukup lama. Neneknya telah membuat keputusan terbaik.
Banyak bagian dari hidupnya, terutama yang terasa paling "benar," tampaknya berkisar pada neneknya. Dia adalah batu penjuru keluarganya, kehadirannya memberikan kehangatan yang nyaman bahkan pada hari-hari tergelap sekalipun. Dia menjadikan hidupnya sebagai "anak angkat," cerah dan penuh cinta.
Bahkan bagi otak balitanya yang belum berkembang, neneknya terasa lebih vokal dari semua orang di kedua sisi keluarganya, tapi dia sama sekali bukan wanita desa biasa.