"Walaupun dia tampan, dia terlalu kuat untuk dijinakkan di telapak tangan bos," kata lelaki pertama, suaranya sekarang serius.
Setelah jeda singkat, lelaki kedua kembali berbicara, menyamai nada lelaki pertama. "Bos selalu hati-hati. Dia tak bisa membiarkan serigala putih matanya mencuri semua wanita dan kekuatan dari bawah hidungnya."
Pikiran Xu Feng berpacu saat ia memproses percakapan tersebut. Lelaki-lelaki ini bukan sekadar pemulung biasa—mereka berbahaya. Pembicaraan tentang saudaranya, ancaman yang tersembunyi dalam nada mereka—itulah yang memompa amarah pelindung dalam dirinya.
Namun Xu Feng tahu dia harus tetap tenang. Menampakkan diri sekarang, dalam keadaannya saat ini, akan menjadi kesalahan. Ia laki-laki dengan garis darah naga yang mengalir dalam urat nadinya, tapi dia juga seorang laki-laki yang sangat telanjang di dunia yang kini ia asumsikan tanpa hukum.