7.84 Biar Aku Melakukannya

Klik. Putaran kunci itu bagaikan guntur di tengah kesunyian.

Kamar tidur Moshe didominasi oleh warna hitam. Dinding hitam, kasur hitam, sarung bantal hitam, selimut hitam, bahkan sofa pun berwarna hitam. Salah satu sisi dinding dipasangi jendela dari lantai hingga plafon dan tirainya tertutup rapat — setidaknya warnanya abu-abu lembut.

Alih-alih terasa suram dan menekan, kamar tidur itu terlihat nyaman dan... intim. Sentuhan kecil kekacauan — selimut yang kusut, barang-barang yang diletakkan sembarangan di atas meja, dan kantong-kantong bean bag di sisi jendela yang dikelilingi oleh beberapa tumpukan buku — entah bagaimana bisa memberikannya sesebuah nyawa.

Dia hampir bisa membayangkan bagaimana Moshe membaca buku favoritnya sambil bersantai di bean bag di hari hujan, ditemani secangkir kopi panas dan musik lembut. Rasa sakit yang dalam bergema di dalam jiwa Lu Yizhou. Oh, betapa dia mendambakan kehidupan domestik yang damai bersama Moshe...