Jangan Mati...

Zeke hampir kehilangan keberaniannya dalam kegilaan dan kekecewaan. Giginya mulai bergemeletuk, namun dia tidak yakin apakah itu disebabkan oleh udara dingin atau kemungkinan bahwa pria di depannya mungkin menutup dirinya dari dunia. Saat ini, dia tidak bisa memikirkan dari mana rasa takut yang mengerikan ini berasal, atau bagaimana mungkin seseorang sepertinya bisa merasakan hal ini. Pikirannya benar-benar kosong, hanya pandangannya terpaku pada mata perak itu yang tak berdasar seperti jurang itu sendiri.

Dalam sepersekian detik itu, dia sepenuhnya menyerah pada analisis logis dan bertindak murni berdasarkan insting. Dia merendahkan tubuhnya, mengincar, dan tiba-tiba menerkam sang pembunuh!