```
Ella menatap Eric dengan kaget. Apa yang telah dia lakukan untuk mengungkap sifat asli Grace?
"Henry, kenapa kau begitu cemas? Dulu, kenapa kau tak bisa mengasihani ibuku?" Suara Eric memancarkan nada sinis. Tidak lama yang lalu, Henry yakin bahwa Eric yang akan kalah. Namun sekarang, lihatlah dia, seperti anjing yang telah kalah, memohon-mohon kepadanya agar mengasihani Grace. Hak apa yang dia punya? Kurang ajarnya bagaimana?
"Maaf... Kami salah. Apapun itu, dia tetap ibuku, meski dia kejam. Aku minta maaf..." Suara Henry dipenuhi penyesalan.
"Henry, jika itu kau, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan sebaik itu terhadap seorang pembunuh? Saranku, jauhi ini semua, atau... kau juga akan menemui jalan buntu!"
Eric menutup telepon, merasa tidak ada kepuasan—hanya beban berat di dadanya.
Selama ini dia selalu menghina Henry, tetapi sekarang saat Henry memohon padanya, mengapa tidak ada sedikitpun rasa suka cita?