Serigala Berdarah mendengus dingin. "Satu-Tembakan Pisau takkan pernah membuka aib kita. Dia sudah lama berada di lingkaran kita dan tahu aturannya. Lagipula, setelah lebih dari satu dekade kita melatihnya, kau pikir dia akan membiarkan anak itu memanipulasinya?"
"Itu benar; sebaliknya, anak itu sudah pasti bergerak," wanita itu setuju setelah memikirkannya.
"Apa kita akan mengambil tindakan lebih lanjut?" dia bertanya.
"Tidak untuk sekarang. Situasinya terlalu panas. Anak itu memiliki terlalu banyak koneksi... Sejak insiden itu, polisi semakin gencar memantau Kota S. Kita akan menunggu dulu dan menantikan perintah dari pamanku," kata Serigala Berdarah dengan dingin.
Walaupun dia adalah pemimpin organisasi Serigala Berdarah, dia masih menerima perintah dari orang lain—seseorang yang telah menciptakan Serigala Berdarah dan tanpa dia, organisasi itu takkan ada.
"Haruskah kita membuang Satu-Tembakan Pisau?" wanita itu bertanya lagi.