Gaun pengantinnya sederhana namun elegan, tanpa hiasan berlebih. Leher V-nya dihiasi dengan delapan mawar putih, masing-masing dengan berlian kecil yang tertanam di tengahnya, memantulkan kilauan yang memukau dan mempesona.
Langkahnya anggun, ringan, dan tenang.
Ella terlihat menakjubkan—sangat memukau.
Di sekelilingnya, kerumunan berbisik kagum. Di antara mereka, berdiri dingin di kejauhan, adalah Mason, yang tidak diundang tetapi tetap hadir. Dia menyaksikan Ella melangkah menuju kapel dengan ekspresi dingin.
Wanita ini pernah menggugah hatinya.
Namun sekarang, yang tersisa hanyalah ketidakpedulian yang membeku. Mason tidak akan pernah tergerak olehnya lagi, meskipun dalam kesunyian malam, kenangan tentang dia masih membawa sesal.
Namun, jika kebahagiaannya bisa berubah menjadi rasa sakit, dia akan menemukan kegembiraan dalam hal itu.
Di kerumunan ada Leah, Olivia, dan Avery, yang telah kembali dari luar negeri untuk acara tersebut.