Pak Wilson memeriksa kepala anaknya dan tidak menemukan luka. "Saya sudah berusaha keras agar kamu bisa masuk Taman Kanak-kanak Pangeran Kecil. Saya sudah melihat bagaimana tempat itu diatur—area bermainnya memiliki tikar tebal dan lembut. Bahkan jika seseorang terjatuh, itu tidak akan menyebabkan luka."
Nyonya Wilson, masih penuh dengan kebencian, menyela, "Saya tidak peduli! Orang tua lainnya bahkan mengusir kami dari sekolah dan berkata kami tidak perlu kembali besok! Keberanian mereka! Sayang, kita tidak bisa membiarkan mereka lolos begitu saja!"
Mendengar ini, Pak Wilson menjadi marah. "Betapa arogannya! Siapa orang-orang ini?"
"Marga mereka adalah Nelson, saya kira."
Pak Wilson mengerutkan kening, hendak berbicara, ketika ponselnya bergetar. Melihat panggilan dari orang penting, dia segera memasang senyum sopan, keluar, dan menjawabnya.