Tepat pukul setengah satu malam, Ella akhirnya tiba di dermaga.
Pelabuhan dipenuhi dengan berbagai jenis perahu, tapi pada jam sebegini, hanya beberapa orang yang tertinggal, merokok dan minum di haluan kapal mereka.
Begitu Ella muncul, seorang pria berpakaian hitam turun dari speedboat yang diparkir tidak jauh dari situ. Dia tampak seperti penduduk lokal dari Kota S dan menyapa Ella dengan logat khas kota itu.
"Hallo, apakah kamu Nn. Ella?"
Ella membeku sejenak sebelum mengangguk cepat. "Ya, saya. Apakah Anda... orang yang diutus untuk menjemput saya?"
"Seorang tamu terhormat telah memerintahkan saya untuk mengawal Anda ke Pulau Samudra Es. Nona Davis, silakan naik ke kapal," ujar pria tersebut dengan sopan.
Ella menarik nafas dalam-dalam.
Angin laut terasa sangat dingin. Dia mengencangkan mantelnya dan melangkah ringan ke speedboat.