"Siap?" tanya Jun Li begitu aku keluar dari kamarku. Sandal hitam bertali ku berderit di lorong saat menuju ke ruang kemudi.
"Siap? Untuk apa?" Aku menjawab, tanpa peduli jawabannya. Siap atau tidak, aku datang. "Dan jika mereka membuatmu pusing sekali, tembak saja mereka dari langit," tambahku. Jika mereka akan menjadi pusingan di pantatku, maka mereka tidak perlu ada lagi lebih lama dari yang diperlukan untuk menekan tombol.
"Jika kita melakukan itu, maka Saalistaja akan tahu bahwa kita memiliki teknologi mereka," kata Jun Li, mengingatkanku mengapa kita menjaga profil rendah. Namun, masalahnya terletak pada kenyataan bahwa, saat ini, aku sungguh-sungguh tidak peduli.
"Aku akan mengakui bahwa menjadi manusia membuatku ketinggalan dalam banyak hal, tapi aku yakin bahwa alam semesta ini tempat yang sangat, sangat besar," Aku menjawab dengan senyum cerah di wajahku. "Sial, mungkin bahkan cukup besar untuk bersembunyi selama beberapa dekade."