Kata-kata yang Tepat

"Maaf, Dok," kataku sambil meringis ketika bilah pergelangan tangan pada baju zirah Da'kea terentang dengan cara yang sangat tidak ramah. Aku cukup yakin bahwa permintaan maaf sederhana tidak akan berjalan dengan baik, tapi aku menyukai wanita itu, jadi aku bersedia mencoba meredakan keadaan.

"Sudah beberapa bulan yang panjang, seperti yang bisa kau bayangkan, dan para pria itu mengambil segala sesuatu yang kita katakan secara harfiah. Mereka pikir kamu benar-benar akan membuka saya dan melihat ke dalam saya," jelasku, menatap Da'kea dengan mata yang menyipit. Aku lebih menginginkan dan membutuhkan Doktor Deshaye daripada dia di saat ini.

"Permintaan maaf," geram Da'kea sambil memasukkan kembali bilahnya. "Menyaksikan anak muda telah membuatku khawatir akan keselamatan pasanganku."

Doktor Deshaye menatapnya dengan pandangan yang sangat tidak terkesan, tetapi aku harus memberinya pujian; dia sama sekali tidak menyipitkan mata.