"Baiklah," ujar Da'kea, mendekati saya. Saya tengah berbaring di atas sofa di depan perapian, hanya menatap api-artifisial seolah-olah mereka memiliki semua jawaban atas segala misteri alam semesta.
Dan mungkin memang begitu.
Mungkin jawaban atas segalanya adalah membakar semuanya hingga habis dan memulai dari awal lagi.
Da'kea mengangkat saya dan membawa kami ke ujung lain ruang tamu, di mana terdapat meja bundar kecil dengan enam kursi. Setiap satu dari teman-teman saya duduk di salah satunya, kursi yang kosong hanya milik Da'kea. Saya heran betapa tidak sadarnya saya sampai tidak menyadari bahwa mereka ada di sini.
"Ini dia daftar planet yang layak dihuni," lanjut Da'kea sambil menempatkan saya di pangkuannya dan memberikan saya sebuah tablet.