Seiring berlalunya waktu, keraguan mulai merayapi pikirannya. Mengapa belum ada yang datang untuk menjenguknya? Mengapa dia masih terkunci di sel dingin dan sesak ini?
Dia menggenggam tinjunya, kukunya menggali telapak tangannya. "Mereka tidak akan meninggalkan saya di sini," gumamnya, suaranya nyaris tidak terdengar. "Kakek Saul akan segera bangun. Dia akan memperbaiki ini. Dia selalu melakukannya."
Namun, di lubuk hati, dia tahu situasi kali ini berbeda. Pikirannya berlomba saat dia mencoba mencari jalan keluar. Seandainya dia bisa berbicara dengan ayahnya... seandainya dia bisa menjelaskan semuanya. Tapi apakah dia akan percaya padanya? Setelah semua yang terungkap?
Carla menggelengkan kepalanya lagi, kali ini lebih keras. "Tidak," bisiknya pada diri sendiri. "Saya adalah Carla Cartier. Saya anak mereka. Mereka tidak akan meninggalkan saya."