Kebenaran

Hujan menggigit bibir bawahnya, matanya terkunci pada David saat ia memberikan amplop kepada Pak Arlan.

Tangan Pak Arlan gemetar saat ia mengambil amplop tersebut. Jarinya bergetar saat ia perlahan merobeknya, kertas di dalamnya berderak pelan.

Hujan menahan napas, setiap otot di tubuhnya menegang saat ia menunggu momen yang bisa mengubah segalanya.

Pak Arlan menatap hasilnya, matanya mengulang-ulang kata-katanya seolah tidak percaya apa yang dibacanya. Kemudian, perlahan dia mengangkat pandangannya ke Hujan. Ekspresinya melembut, senyum samar, hampir tidak percaya terbentuk di bibirnya. Tapi saat bobot kebenaran menetap, matanya berkilau dengan air mata tak tertumpahkan, tenggorokannya mengencang dengan emosi.

"Kamu... Kamu anak kandung kami sebenarnya, Hujan..." Suaranya bergetar, hampir tak bisa didengar.

Teriakan tercekat muncul dari Father Rock saat ia merampas kertas dari tangan Arlan. "Aku tahu! Sialan Tim Clayton!" Suaranya penuh dengan kemarahan.