"Wow, kamu lagi bad mood gara-gara kakakmu? Aku kira mungkin kamu baru putus atau semacamnya," ujar Kim, bersandar di kursinya.
Ella menggelengkan kepala sambil menyesap kopinya. "Bukan, bukan itu. Dengan semua drama keluarga yang terjadi, aku bahkan nggak sempat memikirkan soal kencan. Aku memang sempat menyukai seseorang, tapi ternyata dia nggak tertarik padaku. Jadi, aku rasa aku nggak punya keinginan untuk mengejar siapa pun."
Kim mengerutkan dahi dan memiringkan kepalanya dengan penuh pikiran. "Aku pikir kakakmu sayang padamu, loh. Tidak peduli seberapa besar gadis itu menguasainya, pada akhirnya dia akan mendengarkanmu daripada dia. Tapi... ada pilihan lain yang mungkin belum kamu pikirkan."
Ella mengangkat alis. "Apa maksudmu?"