Chris meletakkan keranjang buah di meja samping tempat tidur dengan wajah masam yang ia coba sembunyikan dengan senyuman.
Hazel memeriksa ekspresi Chris dengan kritis. Dia pasti memiliki sesuatu yang ingin dia minta darinya. Kalau tidak, mengapa dia bersedia datang menemuinya?
Tidak ingin berbasa-basi, ia langsung bertanya, "Ayah, ada apa?" Gagasan untuk berbasa-basi dengannya sedikit menjijikkan.
Chris tersenyum canggung. "Tidak, tidak ada apa-apa. Saya dengar kamu dirawat di rumah sakit, jadi saya datang untuk melihat keadaanmu."
"Apa pun itu, kamu tetap anak saya. Terlepas dari apa yang terjadi di masa lalu, tidak seharusnya ada dendam di antara kita. Biarlah masa lalu berlalu!"
Ketika Hazel mendengar ini, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya menatap ayahnya dengan curiga.
Chris tersenyum tidak nyaman dan mengambil keranjang buah. "Oh, makanlah buah! Ayah akan mengupas apel untukmu!"
"Tidak perlu, kamu tidak perlu repot-repot," sergah Hazel.