Setelah menginjakkan kaki di dalam Istana Pedang, Jian Wushuang dengan cepat tiba di sebuah Lapangan Latihan Seni Bela Diri yang besar di mana banyak orang duduk bersila. Pada pandangan pertama, tampaknya ada ratusan orang. Semua dari mereka duduk bersila, mendengarkan dengan diam ceramah yang disampaikan oleh pemuda di atas panggung.
Pemuda itu tampak agak pucat dan suaranya terdengar agak lemah seolah-olah ia sering sakit.
Namun, pria sakit-sakitan itu sendiri memancarkan semacam Esensi Pedang yang menakutkan yang bisa dengan mudah menghancurkan Jian Wushuang.
Tiba-tiba tersadar bagi Jian Wushuang bahwa pemuda sakit-sakitan ini sebenarnya salah satu dari dua Wakil Guru Istana di Istana Pedang, dan dia sedang memberi ceramah.
Jian Wushuang segera menemukan tempat untuk duduk. Dia tidak berani membuat suara dan mendengarkan dengan saksama.