BANG!
Tiba-tiba terdengar suara dentuman dahsyat yang berasal dari tengah arena.
Anggota badan bagian bawah seorang pejuang telah meledak dan darahnya muncrat keluar.
Pejuang lainnya, seorang pria garang, tertawa saat ia mengencangkan tangan kanannya dan mengarahkan pukulan ke kepala lawannya.
Suara ringan yang menyerupai suara monster buas terdengar saat kepala pria yang terluka itu hancur lebur. Tidak ada keraguan bahwa dia telah mati.
Kematian tersebut tidak membuat Arena Pertarungan Darah menjadi sepi. Sebaliknya, itu malah menyebabkan kegaduhan yang lebih besar.
"Pemenangnya adalah Tengkorak!"
"Apakah kau ingin melanjutkan tantangan, Tengkorak?" tanya pembawa acara pertarungan, yang merupakan Ahli Alam Abadi.
"Haha, tentu saja," Tengkorak menjawab setelah tertawa keras. Suaranya bergema melalui arena.
Begitu Tengkorak mengumumkan keputusannya, seorang pakar alam Dewa utama tiba di arena dan mencoba menantangnya.