"Kalau kamu pasang taruhan, aku mungkin bisa tertarik." Alice tersenyum sambil Egil tampak nyaris tersinggung oleh usulannya.
"Taruhan? Untuk Kehormatan Pejuang??" Egil bertanya.
"Yep. Kamu lihat, aku bukan penduduk utara jadi semua tradisi yang kamu bicarakan ini sama sekali nggak berarti apa-apa buat aku. Aku tidak melihat kenapa aku harus peduli tentang 'Kehormatan Pejuang'. Jadi supaya aku peduli, mungkin kamu harus memberi sesuatu yang menarik untuk mempersuasi aku menerima. Aku terima uang atau barang yang bisa dijual untuk uang." Alice menjelaskan sambil tertawa.
"Tentu saja, karena aku yang menyarankan taruhan tanpa kamu tahu, aku akan memberimu sedikit waktu untuk memikirkannya. Sementara itu, bagaimana kalau kita tetapkan beberapa aturan dasar untuk 'Kehormatan Pejuang' ini?" Dia menyarankan, menunjuk ke arah kursi di ruangan itu.
Dengan mengerutkan alisnya, Egil mengangguk. Dia masuk ke dalam gedung dan duduk berhadapan dengan Alice.