"Arta! Arta! Dengarkan ini!"
Zia menarik Arta ke sofa begitu vassal itu melangkah masuk melalui pintu, hampir menjatuhkan jurnal pernikahan besar--jurnal pernikahan saya?--dari tangannya.
"Apa yang ribut-ribut?"
"Pernah dengar tentang pelayan kehormatan?"
Arta mendongakkan kepalanya, dan Zia melambaikan tangannya dengan bersemangat. "Katakan padanya! Katakan!"
Ibu! Bagaimana dia bisa mengharapkan aku untuk menjelaskan apa itu pelayan kehormatan? Aku belum pernah menghadiri pernikahan dalam hidupku! Tidak sebagai tamu, apalagi sebagai bagian dari panitia. Bahkan kalau aku hadir, aku seorang pria, jadi aku tidak akan mengerti sisi pengantin wanita.
Belum lagi aku tidak tahu apa pun tentang sisi pengantin pria.
Yah... Kurasa kali ini, aku harus mengonsultasikan film-film dan drama yang pernah aku tonton di kehidupan sebelumnya.