Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Aku tidak akan bilang kalau aku mengerti gulungan sihir atau formasi dengan baik, tapi Eruha memberiku skor yang cukup dalam mengidentifikasinya, setidaknya. Dan dengan skor yang cukup ini, aku bisa mengatakan bahwa mantra itu dimaksudkan untuk orang-orang tertentu saja.


Itu masuk akal, sih. Jumlah mana yang perlu diserap dari lingkungan untuk mengaktifkan gulungan akan bertambah dengan setiap peserta yang terlibat. Ini mungkin juga jaring pengaman untuk memastikan hanya lima manusia itu saja yang bisa menggunakannya.


Bagaimanapun juga, ini berarti rencana awalku menghadapi krisis pertama.


"Uhh...harus bagaimana ya?" Zarfa menggaruk lehernya sambil kami berkumpul di ruang gambar, menatap gulungan itu.


Fatia menghela napas. "Saya sangat minta maaf atas ini, Tuan..."


"Kita bisa meninggalkan seseorang di sini sebentar," kata Jin. "Terlalu berbahaya untuk kembali sendirian, tapi tinggal di sini cukup aman. Setelah tanah dibersihkan, kita bisa melakukan perjalanan kembali."


Hati-hati saat menyebutkan nama orang lain di depan tunanganmu