Lihat, aku memang bukan orang yang pandai berpidato, oke?

"Ini dia pasangan yang baru menikah!" Arta menyambut kami seperti seorang MC atau apalah itu, mengentangkan tangan luas di depan taman sambil mengumumkan kedatangan kami.

Suara siulan dan tepuk tangan mengisi taman lagi, dan aku dengan malu melihat semua tamuku yang tersebar di meja-meja taman. Awalnya, aku berpikir untuk memiliki meja panjang dimana semua orang bisa duduk bersama. Sayangnya, itu tidak mungkin di taman; aku harus melakukannya di lapangan, tapi itu bukan suasana yang penuh bunga yang aku bayangkan.

Alhasil, Angwi dan para iblis lainnya telah meletakkan beberapa meja di sekeliling taman, dengan tempat tidur bunga yang sedang mekar di antara kami. Sekarang aku pikir tentang itu, ternyata lebih baik seperti ini. Mereka semua mungkin adalah teman dan keluargaku yang aku sayangi, tapi mereka juga berasal dari latar belakang yang berbeda. Walaupun akan menyenangkan jika mereka bisa berbaur, aku tidak ingin peristiwa bahagiaku ini dipenuhi dengan rasa canggung.