Kecantikan itu relatif, namun hal pertama yang dipikirkan tamu saat mereka melihat ke balkon adalah 'cantik'.
Tuanku selalu merupakan eksistensi yang menakutkan, bahkan bagi mereka yang sudah terbiasa dengannya. Jarang sekali orang bisa menatap Tuanku di mata peraknya, karena mereka akan merasa seolah-olah berada dalam genggaman ketakutan terburuk mereka. Hal itu tak terelakkan, karena dia adalah Mimpi Buruk yang telah menyaksikan segala jenis ketakutan di medan perang.
Tetapi saat itu, seolah-olah ketakutan yang menyelimuti Mimpi Buruk itu menghilang. Mereka bisa melihat senyum lembut dan tatapan penuh kagum dari Tuanku saat dia membawa pasangan yang baru dinikahinya untuk berdiri di dekat pegangan balkon.
Tetapi mereka bisa mengerti.