Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Aku ingin melihat Shwa, sungguh. Aku sangat ingin melihat bunga kecilku dan mengatakan pada mereka bahwa ini tidak apa-apa, aku baik-baik saja, jangan merasa bersalah tentang apapun...  


Tapi aku bahkan tidak bisa memaksakan diri untuk bangkit dari tempat tidur.  


Awalnya aku berharap intiku akan terisi—mungkin tidak sepenuhnya, tapi setidaknya setengahnya—tapi tidak; intiku stagnan, mungkin bahkan sedikit berkurang. Dan ini terjadi meskipun aku memiliki kemampuan regenerasi alami.  


Pada awalnya, aku mengira bahwa kemampuan genetikku rusak. Saat diperiksa, ternyata tidak ada yang salah dengan regenerasiku—itu bekerja sesuai dengan tujuannya. Ini berarti satu hal;  


Laju konsumsi manaku lebih besar daripada pemulihan manaku.  


Bukankah itu membuat frustrasi ketika amarahmu tidak memiliki tempat untuk ditujukan?