Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Tidak lama setelah para penjaga memberi tahu kami tentang mereka, Pasangan Abadi muncul di lantai penelitian. Mengapa? Karena kami sudah berada di sana bagaimanapun juga, dan Natha memutuskan untuk menikmati teh sore kami di sana--kamu tahu, memanfaatkan bangunan yang kosong.


Sejujurnya, bukan ide yang buruk. Mungkin aku akan mengubah tempat ini menjadi perpustakaan pribadiku sekalian.


"Ah, rumah adalah yang terbaik," Lesta menarik napas dalam saat berjalan ke ruang santai.


Dari penampilannya, mereka pasti menggunakan portal antar-alam dari menara sihir untuk kembali dari Kemarahan dan melanjutkan dengan kereta langsung ke menara penelitian. Mereka masih mengenakan pakaian perjalanan mereka dan berbau perangkat-perangkat yang bertenaga mana di sekitar mereka.


Secara alami, mereka belum bertemu D'Ara.


Apa itu cinta tanpa merencanakan kehancuran musuh bersama?