Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Neel menatap Shwa, yang berkedip pelan padanya dari pelukan lenganku. Sepengetahuanku, bayi tidak bisa melihat dengan jelas pada awalnya, tapi mereka masih bisa membedakan bentuk dan warna. Dalam kasus Shwa, dia juga bisa membedakan mana--itulah cara dia tahu jika Natha dan aku mendekat. Bagaimanapun, kami telah memberinya makan dengan mana kami sejak dia masih di dalam biji.


Dia tampaknya agak mengenali Jade karena bocah kecil itu memiliki jejak mana-ku. Namun, untuk yang lain, Shwa hanya menatap kosong, mungkin mencoba untuk mengenali mereka. Dia berhasil mengenali pengasuh utama yang menyanyikan lagu pengantar tidur setiap malam, tapi hanya itu.


Masih... bukankah itu cukup bagus untuk bayi yang baru berumur seminggu?


Neel berdiri diam, hampir seperti membeku. Awalnya, aku mengira dia marah karena kami lupa memberitahunya langsung, tapi kemudian aku melihat kilauan di matanya dan sedikit gemetar di ujung-ujung jarinya yang terentang.


Apakah itu benar-benar sebuah reuni tanpa sedikit kekacauan?