Di dalam hutan yang konon menyeramkan dan gelap yang menjebak pengunjung tak diinginkan sebelum menelannya, aku merasa sangat nyaman hingga tak akan membantah siapa pun yang mengatakan ini adalah surga.
Suamiku, cintaku, Natha--hanya tinggal dalam pelukannya dan menghirup kesejukannya menghapus ketakutan yang menguasai diriku sepanjang hari. Tentu saja, aku masih memiliki kekhawatiran besar tentang apa yang harus kulakukan begitu kami berangkat ke Tempat Perlindungan tiga bulan lagi. Untuk saat ini, bagaimanapun, aku hanya membiarkan diriku menikmati kehadiran Natha.
[Papa!]
"Jade!" aku terengah-engah. "Oh, aku minta maaf karena meninggalkanmu!"
Reuni dengan Natha telah membuatku lupa segalanya, termasuk Jade dan para peri yang datang bersamaku. Aku bahkan tidak menyadari peri berputar di atas kami, bersinar dan berdengung seperti penonton yang bersemangat.
Tidak heran hutan tidak tampak begitu menyeramkan dan gelap--itu karena kunang-kunang tingkat tinggi ini.