Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Sekali lagi, kami sedang melintasi padang rumput dan ngarai.


Dan sekali lagi, aku menyaksikan kehebatan Aina.


Dia mengeluarkan beberapa alat untuk roda kereta kuda yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan di luar jalanan dengan lebih mudah. Ternyata, dia begitu muak dengan kereta yang mereka gunakan selama ketidakhadiranku sehingga dia mulai dengan penuh kemarahan membuat perangkat ini. Spektakuler.


Berkat ini, kami tidak perlu meninggalkan kereta kuda yang bagus. Seperti SUV off-road dengan tenaga kuda sesungguhnya, kereta melintasi padang rumput lain sebelum mengambil jalan yang tidak terkenal yang hanya diketahui oleh orang-orang yang tahu. Itu adalah pintu masuk ke jajaran pegunungan, yang lebih tampak seperti celah di antara dua dinding tinggi. Namun, tidak menakutkan atau semacamnya, karena dinding dipenuhi dengan tanaman ivy dan bunga-bunga yang menjalar, yang juga menyembunyikan pintu masuk seperti air terjun hijau.


Anak-anak Anda adalah detektor emosional Anda