Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Aku belum banyak berpikir tentang hal itu sebelumnya, mungkin karena aku jarang bertemu dengan sesuatu yang mengingatkanku pada orang tua Valmeier, tetapi...jika para dewa sampai mengirim jiwa Natha untuk menemuiku, mereka pasti telah melakukan sesuatu untuk memastikan tubuh Valmeier lahir dengan dua esensi berkualitas tinggi.


Dan kemudian, terlintas dalam pikiranku: seperti apa perintah, mandat, ramalan, apapun itu, yang disampaikan Dewi kepadanya?


"Oh, tidak," Uskup menggelengkan kepalanya. Huh, sepertinya aku salah. "Putri druid itu ditemukan oleh kami," dia tersenyum padaku dengan campuran penyesalan dan malu. "Orang yang menerima mandat untuk menemukan ibumu adalah Imam Tinggi yang dibunuh."


Apa yang bisa aku katakan? Kita semua adalah alat untuk melestarikan dunia ini