Setelah menggunakan dada Arabella sebagai bantal untuk sementara waktu sambil mendengarkan detak jantungnya, Ferdinand mulai menyadari betapa lembutnya payudaranya terasa di wajahnya.
Dalam keheningan kamarnya, bahkan tarikan napas mereka terdengar erotis.
Ferdinand terangsang saat melihat naik-turunnya dada Arabella ketika dia bernapas.
Pikirannya melayang ke hal-hal nakal dan dia tak bisa menahan diri untuk membelai payudaranya.
Dia membenamkan wajahnya di dada Arabella dan menghirup aromanya.
Dia mengatakan bahwa payudara Arabella memiliki aroma menggoda yang terus menariknya.
Arabella terkikik mendengar itu karena dia terdengar seperti sedang mencari alasan untuk memanjakan diri dengan payudaranya ketika mereka sedang melakukan hal-hal nakal.
Dia mengetahui dari pikirannya bahwa Ferdinand benar-benar menyatakan fakta.
Ferdinand duduk dan mencari persetujuan dari matanya jika mereka bisa melakukan hal-hal nakal.