Semakin Tua Jahe, Semakin Pedas

Lin Wanli memandang wajah pucat Huo Yu'an. Ia menduga bahwa Huo Yu'an pasti telah menerima berita tentang perselingkuhan suaminya, tetapi ia tidak bisa mengungkapkannya. Ia hanya bisa berpura-pura tidak melihat apa-apa.

Huo Yu'an gelisah dan takut Lin Wanli akan melihat melaluinya, jadi ia membelakangkan badan.

Namun, emosinya terlalu kuat. Ia seperti badai yang telah ditahan selama beberapa hari, menunggu untuk dilepaskan.

Melihat ini, Lin Wanli mengambil komputernya dan bangun dari kursi kantornya. Ia berjalan ke pintu dan berkata kepada sekretarisnya di pintu, "Rapat."

Huo Yu'an merasa lega. Ia telah menahan air matanya, tapi segera, ia menutup mulutnya dan mulai menangis. Air matanya jatuh seperti tirai hujan.

"Presiden Lin, kapan kita memiliki jadwal rapat?" tanya sekretaris dengan penasaran.

"Aku akan ke ruang istirahat untuk bekerja. Jangan biarkan siapa pun masuk ke kantorku hari ini. Jangan biarkan mereka berdiri di luar dan mengganggu."