Di tengah malam, Huo Yu'an melihat bahwa kamar Lin Wanli masih menyala. Dia tahu bahwa Lin Wanli belum tidur, jadi dia mengetuk pintu dan masuk. Dia melihat Lin Wanli yang tampak lelah tetapi tetap sangat fokus.
"Apa kamu pikir dirimu terbuat dari besi?"
"Aku hanya berpikir tentang apa yang benar-benar bisa menghibur para orang tua itu." Lin Wanli menyalakan laptopnya dan menghela napas dengan putus asa. "Pendengaran anak-anak itu direnggut secara paksa. Apa yang bisa kita lakukan untuk meredakan kemarahan mereka?"
"Bukankah kamu sudah melakukannya?" kata Huo Yu'an.
Lin Wanli di rumah sakit adalah sisi lain dirinya yang dilihat Huo Yu'an sejak bertemu dengannya. Ada kelembutan yang belum pernah dia tunjukkan kepada siapa pun. Yang membuat Huo Yu'an semakin mengagumi Lin Wanli adalah bahwa dia menggunakan toleransinya yang kuat untuk menampung semua amarah. Baik orang tua maupun anak-anak, dia sama sekali tidak mengeluh.