Saat semua orang bangun pagi, Rae berada dalam suasana hati yang luar biasa.
Bukan hanya dia mendapatkan pertarungannya, tetapi dia juga berhasil mendapatkan perdagangan yang bagus dari para Ork. Setelah dia memenangkan seruling yang diukir dari tulang monster dalam pertarungan pertama, dan pisau bergagang tanduk pada yang kedua, dia berhasil menukar beras yang dia bawa sebagai taruhan untuk sebuah kalung yang terbuat dari tengkorak Tikus Pasir.
Saat ini dia memakainya untuk mengganggu Elang.
Bagi dia, tikus tidak lebih dari sekadar makanan. Tetapi Rae menemukan bahwa tengkorak kecil tersebut menjadi aksesori yang bagus. Para Ork bahkan memberi mereka cat perang dan menempelkan batu-batu berkilauan di rongga mata.
"Apakah kamu sudah menstabilkan tingkat kekuatanmu?" tanya Karl, saat Rae duduk bersama mereka untuk sarapan.