Chi Lian ingin mengumpat; jika ia bisa merokok, pastinya sudah ada rokok di mulutnya sekarang karena cara dia menatapnya dengan intens itu sungguh membuatnya gugup. Ia tidak bisa tidak berpikir jika orang-orang tahu betapa beratnya kata-kata 'kita perlu bicara', mereka akan lebih jarang menggunakannya. Ucapan itu memiliki finalitas yang membuat seseorang merasa seperti sedang dihadapkan ke guillotine.
Tiba-tiba ia merasa ingin pergi ke toilet karena perutnya terasa kacau. Haruskah dia menatapnya seolah bisa melihat jelas ke dalam dirinya?
Apakah ia telah membuat kesalahan tanpa sadar? Apakah ia meninggalkan bukti aksi-aksinya di suatu tempat dan dia menemukannya?
Apakah ekornya akhirnya tertangkap? Kenapa dia tidak mengatakan sesuatu demi tuhan!!! Apakah dia sengaja ingin membuatnya berkeringat terlebih dahulu?