Pemilik toko itu menatapnya dengan mata terbelalak, puluhan emosi terlihat di wajahnya mulai dari tak percaya, kebahagiaan, keraguan lalu tak percaya lagi, kegembiraan. Pada akhirnya dia berkata dengan suara gemetar, "Semuanya!"
"Ya." Jawabnya, tidak goyah dengan keputusannya.
"Yang kita butuhkan hanyalah jam kakek, kemana kamu akan mengirim semua barang lainnya?" T4 bertanya padanya.
Dia juga melihat sekeliling dengan pertanyaan yang sama di pikirannya. Apa yang akan dia lakukan dengan semua barang-barang ini meskipun dia membelinya? Dia berpikir tentang semua amal yang telah dia lakukan.
Indeks kebahagiaan orang-orang sudah terisi penuh lalu diatur ulang menjadi nol lagi. Karena tidak menawarkan hadiah dia tahu itu tidak datang dengan batas waktu juga sehingga dia bisa meluangkan waktunya untuk beramal dan membuat orang kurang beruntung lebih bahagia.