Di ibu kota.
Shen Zizhen sedang tidur di dalam ruang belajarnya. Tumpukan kertas menjadi selimut di atas tubuhnya. Bisnisnya berjalan lancar, dan tidak ada yang salah. Tapi ketika dia bilang lancar, itu artinya dia begitu sibuk sampai tenggelam dalam dokumen-dokumen. Siapa yang menyuruhnya menjadi pedagang? Siapa yang bilang bahwa menjadi pedagang itu seperti hidup di bawah sinar matahari dan mawar?
Mengapa mereka tidak memberitahunya tentang duri dan magma yang mengalir di bawah jalan ini?
Sekarang demi mengelola bisnisnya, dia bahkan tidak bisa tidur! Sungguh menyebalkan!
Shen Zizhen menggerutu dalam tidurnya dengan penuh kekesalan, menghapus air liurnya pada kertas yang mungkin adalah dokumen penting. Punggungnya terasa sakit karena posisi tidurnya yang aneh. Meski begitu, Shen Zizhen tidak mau membuka matanya karena kalau dia melakukannya, dia harus menghadapi kenyataan, dan dia sama sekali tidak ingin bertemu dengan kenyataan yang begitu kejam.