"Setan Wanita! Jangan ucapkan kata-kata gila seperti itu! Masalah ini tidak ada hubungannya dengan guruku! Karena aku sudah jatuh ke tanganmu, lakukan sesukamu, baik untuk membunuh atau melukai! Seorang pria sejati berani bertindak dan menghadapi konsekuensinya! Aku tidak akan pernah memohon ampun!"
Cukup berani.
Chu Jin tertawa pelan dan memandang tenang ke arah pemuda itu melalui mata bunga persiknya yang berkilau. Ujung jarinya berhenti sejenak, dan sebuah kartu bermain melesat keluar, tertanam dengan momentum yang menakutkan.
Desir!
Kartu itu melesat langsung ke arah dahi pemuda itu.
Pemuda itu hampir tidak melihat bagaimana dia bergerak, hampir terlalu terlambat untuk bersembunyi; dia menatap tanpa daya saat kartu itu terbang ke arahnya.
Ketakutan memenuhi matanya.
Pada saat itu, semua yang tercermin di matanya adalah bayangan kartu yang berputar.
Semakin dekat dan semakin dekat—
Pemuda itu secara naluriah menutup mata, diam-diam bersiap menyambut kedatangan kematian!