Pemandangan itu sangat menakutkan, dan loli kecil itu mundur terhuyung-huyung dua langkah sebelum berbalik dan berlari keluar pintu tanpa alas kaki. Roti, yang sedang tidur di lantai bawah, merasakan kegelisahan tuan kecilnya dan langsung membuka matanya, merengek dan berlari keluar, menghilang ke dalam malam.
Langkah Mo Qianjue terhuyung-huyung saat meninggalkan kamar anak-anak, tetapi ia tidak mengejar loli kecil itu. Sebaliknya, ia masuk ke ruang kerja di sebelahnya, dengan ekspresi penuh kesedihan.
Semuanya tampak kembali tenang.
Hanya saja, lampu di ruang kerja tetap menyala sepanjang malam.
Roti dengan cepat menyusul loli kecil itu, pertama menjilat tangan kecilnya, lalu pipinya, dengan diam-diam menghiburnya.
Malam sangat sunyi, dan sangat gelap; tidak ada yang tahu bahaya apa yang tersembunyi di balik kegelapannya.