SHEN JI YUN menoleh ke pintu ketika dia mendengarnya terbuka. Hatinya yang telah tenang kembali berdegup cepat pada pikiran bahwa dia akan bertemu dengan Luo Yan. Emosi yang dirasakannya ketika mendengarnya bernyanyi masih segar dalam ingatannya. Emosi tersebut langsung muncul kembali di dalam dirinya ketika dia berpikir bahwa Luo Yan akan segera berdiri di hadapannya.
Seperti yang dia pikirkan, Luo Yan memang masuk ke ruangan tersebut. Kini dia kembali ke avatar permainannya yang biasa. Shen Ji Yun masih ingin melihat dia mengenakan jubah merahnya. Tapi rasa kekecewaan kecil itu cepat menghilang. Karena tidak peduli apa pun pakaian yang dikenakan Luo Yan atau bentuk apa pun yang dia miliki, dia akan selalu terlihat paling indah bagi Shen Ji Yun. Jadi, akhirnya, sebuah senyum kecil terlintas di bibirnya.