KARENA mereka berdekatan satu sama lain, Luo Yan melihat ketika ujung telinga Shen Ji Yun memerah. Bahkan tengkuknya pun merah bak tomat matang. Tapi di wajahnya tidak tampak apa-apa. Seandainya Luo Yan tidak melihat betapa ujung telinga dan tengkuknya memerah, dia mungkin benar-benar akan berpikir bahwa semuanya normal saja.
Dia sedikit bingung mengapa Shen Ji Yun tiba-tiba bereaksi demikian. Kemudian dia ingat aksinya barusan. Apakah karena dia meniup telinganya? Senyum tak terkendali muncul di bibir Luo Yan. Bagaimana bisa orang ini begitu menggemaskan sambil terlihat seperti gunung es raksasa? Keinginan untuk menggoda dan mengejeknya muncul kembali. Lalu dia sadar senyumnya terlalu lebar yang membuatnya terlihat sedikit idiot. Dia mengangkat tangannya dan menutup mulutnya hingga ekspresinya kembali normal.