SHEN JI YUN tidak merasakan dampak dari jatuhannya. Yang ia rasakan adalah tubuh lembut di atasnya. Pinggang yang dipeluknya sangat sempit sehingga sepertinya ia bisa melingkupinya dengan kedua tangannya. Otaknya tampak berhenti berfungsi. Ia tidak bisa berpikir dengan benar. Ia bahkan tidak bisa memikirkan bagaimana Luo Yan tiba-tiba muncul di sini tanpa ia sadari. Seperti komputer dengan unit pemrosesan pusat yang terlalu panas.
Semua sel otak yang masih aktif di otaknya hanya bisa memikirkan fakta bahwa ia sedang memeluk kelinci lembut di lengannya. Tidak hanya itu, hatinya juga mulai berdetak tidak menentu. Hampir seperti kedua hal tersebut berlomba untuk menyerah terlebih dahulu.
"Apakah kamu baik-baik saja?" kata kelinci lembut itu.