MENINGGALKAN DESA

SHEN JI YUN menatap senyum Luo Yan. Dia merasa seolah senyum itu bahkan lebih terang dari matahari itu sendiri. Dengan bulan yang bersinar di atas dan menerangi mereka, kulit putih Lou Yan terlihat semakin bercahaya. Rambut putih panjangnya seperti benang sutra yang tampak terlalu lembut untuk disentuh. Pasang mata birunya yang dihiasi emas tertekuk menjadi bentuk sabit bulan. Bulu mata panjangnya yang putih seperti sayap kupu-kupu yang mengipasi pipinya.

Hanya ada satu pikiran dalam benak Shen Ji Yun saat ini – bagaimana bisa seseorang begitu indah?

Bukan hanya penampilan fisiknya saja. Kecantikan Luo Yan memancar dari dalam dirinya. Seperti cahaya terang yang tak bisa dipadamkan. Kemanapun dia pergi, dia seperti mercusuar kecil. Bahkan jika kamu meletakkannya di tengah kerumunan orang banyak, dia pasti akan menjadi orang pertama yang diperhatikan.