LUO YAN segera menyadari semburat merah di pipi Yu Jiao. Tanda bahwa dia mendengar apa yang dikatakan Luo Jin. Dia nyaris tidak bisa menahan keinginannya untuk menendang adiknya yang lebih muda di bawah meja. Namun, dia tahu bahwa ini bukan salah Luo Jin. Siapa yang bisa menduga bahwa Yu Jiao akan muncul tepat pada saat itu?
Mengetahui Yu Jiao, jika dia sekalipun menduga bahwa kakaknya tertarik padanya, dia pasti akan lari sejauh mungkin. Atau bisa jadi ada reaksi lain, yang sangat berbeda dari yang pertama. Dia tidak akan percaya sama sekali apa yang dikatakan Luo Jin. Pikiran bahwa Luo Ren menyukainya bahkan tidak akan terlintas di benaknya. Jadi, dia mungkin hanya menganggapnya sebagai Luo Jin yang sedang bersarkas.
Jika itu yang terakhir, maka kakaknya akan benar-benar dalam masalah. Setelah semua, cukup sulit membuat seseorang percaya bahwa Anda menyukai mereka ketika orang itu benar-benar percaya sebaliknya – bahwa tak mungkin mereka disukai dengan cara itu.