SHEN JI YUN segera duduk di samping Luo Yan. Orang lain tidak perlu mengatakan apa pun untuk Luo Yan mengerti apa yang ingin disampaikan. Semua ada di matanya. Seluruh kekhawatiran serta kemarahan dan frustrasi yang tersirat pun ada. Luo Yan tidak bisa menahan senyumnya. Matanya penuh dengan cahaya yang lembut, kelembutan di dalamnya hampir bisa melelehkan siapa pun.
Dan itulah persis yang dirasakan Shen Ji Yun ketika Luo Yan tersenyum padanya. Seperti dia berubah menjadi gula kapas yang perlahan meleleh. Begitu manis perasaannya. Keinginan untuk sekedar mengulurkan tangannya dan merangkul Luo Yan dalam pelukannya sangat kuat hingga ia harus menggenggam kedua tinjunya dengan erat hanya agar ia bisa menahan diri. Begitu kuat pengaruh senyuman itu bagi dirinya.
Ada sesuatu yang berbeda darinya. Jelas sangat berbeda dari senyum cerahnya yang biasa. Shen Ji Yun hanya tidak bisa menentukan apa itu.