Dia memperlakukannya dengan baik, seharusnya dia jatuh cinta lagi padanya dan setia tanpa syarat, kan?
Tapi mengapa hal-hal tidak berjalan seperti yang dia bayangkan?
Ruan Tianling tidak bisa memahaminya, berpikir dalam hati bahwa pikiran wanita sangat sulit dimengerti.
Pada saat itu, sebuah panggilan datang dari Yan Yue.
Dia menatap layar telepon, perasaannya pada Yan Yue, jauh di lubuk hati, mulai memudar.
Cinta yang dulu membara untuknya, ternyata tidak bertahan lama seiring waktu.
Perasaan itu perlahan mulai memudar dalam tahun-tahun yang kejam...
Telepon berdering cukup lama sebelum Ruan Tianling mengangkatnya.
Yan Yue meneleponnya, bukan untuk mengatakan sesuatu yang spesial, hanya hal-hal biasa seperti apakah dia sudah makan atau sedang apa.
Selalu dia yang bertanya, dan dia yang menjawab.
Ruan Tianling berjalan ke dapur sambil menjawab panggilan itu.