Reiner mengambil seragam pelayannya dan dengan cepat menuju kamarnya sendiri dengan alasan perlu mengganti pakaiannya yang basah. Kenyataannya, dia perlu menyendiri dan jauh dari Natalia. Dia memasuki kamarnya dan mengunci pintu di belakangnya. Setelah pintu tertutup, Reiner merosot ke lantai sambil bersandar pada pintu kamarnya.
"Natalia..." Reiner terengah-engah memanggil namanya dengan mata terpejam saat ia membuka ikat pinggangnya. Kemudian dengan cepat ia membuka ritsleting celananya untuk membebaskan batang penisnya yang berdenyut-denyut dari kain yang membatasi. Dia melihat alat vitalnya yang sedang ereksi, bukti keinginannya untuk bercinta dengan Natalia. Berpura-pura tidak merasakan apapun saat menyentuh tubuh telanjangnya yang lembut kini berdampak pada tubuh dan pikirannya sendiri. Dia harus melarikan diri dari sisi Natalia sebelum dorongan nafsu birahinya mengambil alih.