Konflik yang Penuh Gairah

Saya mengulurkan tangan kanan saya perlahan-lahan ke arah kepalanya hingga akhirnya saya bisa merasakan rambutnya bergesekan dengan ujung jari saya. Wow! Rambutnya jauh lebih lembut daripada yang saya bayangkan. Rasanya seperti membelai seekor bayi rubah berwarna oranye. Menikmati sensasi tersebut, saya mendekatkan tangan saya untuk membelai rambutnya dengan lembut. Melihat wajahnya, saya merasa lega karena dia masih tertidur lelap. Bermain dan menggodanya sedikit seperti ini membuat saya merasa cukup ceria dan saya bisa merasakan senyuman di bibir saya. Saya menatap wajahnya selama beberapa saat sambil menikmati kedamaian dan ketenangan malam itu.