Crazy Garden: Back to Life on Jupiter"

Philadelphia, kota yang ramai dan penuh hiruk-pikuk. Namun, di antara gedung-gedung menjulang dan jalanan padat, ada sesuatu yang janggal, suatu misteri yang bahkan sulit dicerna akal sehat. Sejak 1980-an, ubin-ubin aneh yang dikenal sebagai The Toynbee Tiles mulai muncul di jalan-jalan Amerika Serikat, terutama di Philadelphia. Tak ada yang tahu pasti dari mana asalnya atau siapa yang meletakkannya.

Ubin-ubin ini terbuat dari aspal dan menampilkan kalimat-kalimat ganjil yang tampaknya berpesan tentang sebuah obsesi, sebuah "ide Toynbee." Salah satu yang paling populer berbunyi:

"TOYNBEE IDEA IN MOVIE 2001 RESURRECT DEAD ON PLANET JUPITER."

Pesan ini menyebar di jalan-jalan, semakin banyak orang menyadarinya, namun juga semakin membingungkan. Bagaimana bisa satu orang, tanpa terdeteksi, menebarkan jejak-jejak aspal dengan pesan yang sama di berbagai kota? Setiap kali satu ubin mulai terkikis oleh waktu dan cuaca, satu ubin baru muncul lagi, seperti ia hidup kembali. Mungkin itu hanya kebetulan, mungkin juga… bukan.

Ketika penyelidik dan warga mulai bertanya-tanya, rumor mulai menyebar. Ada yang berkata ubin-ubin ini adalah pesan dari dunia lain, semacam sinyal dari entitas yang sudah mati yang ingin "dihidupkan" kembali. Ada juga yang percaya bahwa ini adalah pesan tersembunyi dari seorang filsuf atau ilmuwan gila yang terinspirasi oleh ide-ide Arthur C. Clarke dalam film 2001: A Space Odyssey, tentang kelahiran kembali dan kehidupan yang tak terbatas.

Seorang jurnalis muda bernama Alex merasa tertarik untuk menyelidiki lebih dalam. Ia mulai mencari petunjuk, mengumpulkan foto ubin yang tersebar di beberapa negara bagian. Ia bahkan menemukan bahwa banyak dari ubin-ubin tersebut tertanam di persimpangan jalan, tempat orang-orang paling banyak berlalu-lalang, seolah pesan ini ingin dibaca oleh sebanyak mungkin orang.

Suatu malam, saat menyusuri salah satu ubin yang baru muncul, Alex merasakan sesuatu yang aneh. Lampu-lampu jalan meredup, dan udara di sekitarnya terasa dingin. Di atas ubin itu, ada pesan tambahan, tertulis dengan huruf yang lebih kecil, berbunyi:

"TO THOSE WHO SEEK, DO NOT ABANDON YOUR QUEST."

Alex merasa pesannya seolah ditujukan padanya. Ia tidak yakin apa yang harus ia lakukan, tetapi dalam ketakutan dan rasa ingin tahu yang meliputi dirinya, ia terus mencari jawaban. Malam-malamnya kini diisi dengan investigasi, dengan bayang-bayang pertanyaan yang semakin besar. Siapa sebenarnya pembuat ubin ini? Apakah ini memang sekadar karya seni urban, atau ada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang bahkan melampaui kehidupan di Bumi?

Cerita ini pun semakin mengabur antara kenyataan dan mimpi. Alex, dan mereka yang mulai mendalami rahasia ubin Toynbee, mungkin akan bertemu dengan nasib yang sama. Jika mereka terus mencari, mungkin mereka akan menemukan kebenaran… atau malah sesuatu yang seharusnya tetap tersembunyi di kegelapan.

Kisah nyata di balik Toynbee Tiles semakin menyeramkan dan penuh misteri. Setelah puluhan tahun, masih belum ada yang tahu siapa sebenarnya yang menanam ubin-ubin ini di jalanan Amerika Serikat—Philadelphia menjadi episentrum dari fenomena ini, meski ubin serupa juga mulai ditemukan di kota-kota lain, bahkan di Amerika Selatan. Setiap kali satu ubin menghilang atau rusak, selalu ada yang baru muncul, seolah-olah pesan ini tidak pernah boleh mati.

Beberapa orang yang penasaran mulai menghubungkan pesan-pesan aneh di ubin tersebut dengan nama Arnold J. Toynbee, seorang sejarawan Inggris, dan teori yang terinspirasi dari film 2001: A Space Odyssey. Arnold Toynbee memiliki teori aneh tentang kelahiran kembali dan kebangkitan jiwa manusia. Sementara film 2001: A Space Odyssey karya Stanley Kubrick menampilkan kisah tentang evolusi manusia yang berhubungan dengan kekuatan misterius di luar angkasa, planet Jupiter.

Spekulasi mulai berkembang bahwa pembuat ubin memiliki pemahaman tersendiri tentang konsep hidup dan mati. Ia mungkin percaya bahwa manusia bisa dihidupkan kembali di planet Jupiter, bahwa kematian hanyalah pintu sementara, dan bahwa "Toynbee idea" adalah pandangan hidupnya yang harus tersebar luas.

Pada awal 2000-an, tim dokumenter bernama Resurrect Dead mulai menyelidiki misteri ini dengan serius. Tim ini terdiri dari Justin Duerr, seorang artis eksentrik, dan dua pembuat film independen, Colin Smith dan Jon Foy. Mereka menyusuri jalanan, memotret ubin-ubin, dan mencoba memahami maksud dari tulisan-tulisan tersebut. Setelah bertahun-tahun menggali petunjuk, mereka mendapatkan beberapa penemuan yang menyeramkan.

Tim menemukan bahwa beberapa ubin terbuat dari lapisan linoleum yang dipotong dan dilekatkan dengan lem khusus. Namun, meskipun ini memberi mereka gambaran tentang metode yang digunakan, tidak ada yang tahu siapa yang benar-benar membuat ubin-ubin itu. Berdasarkan beberapa kesaksian dan informasi, tim Resurrect Dead berhasil melacak satu nama yang sering disebut oleh warga lokal: seorang pria misterius yang diduga tinggal di Philadelphia, yang konon menghabiskan hidupnya membuat ubin-ubin ini dan meyakini bahwa dunia perlu memahami pesan dari "Toynbee idea."

Namun, pria ini nyaris tidak pernah muncul di hadapan umum. Seolah ia menghilang ke bayang-bayang setelah setiap ubin selesai ditanam. Bahkan, ada yang berkata bahwa pria tersebut memiliki gangguan mental yang membuatnya percaya bahwa ia bisa berkomunikasi dengan kekuatan kosmik. Sebagian orang berspekulasi bahwa ia sebenarnya bukan sekadar manusia biasa, melainkan entitas misterius yang "diutus" untuk menyampaikan pesan ini.

Setelah lebih dari dua puluh tahun pencarian, tim Resurrect Dead menyadari bahwa jawaban pasti dari misteri Toynbee Tiles mungkin tidak akan pernah ditemukan. Mereka membuat sebuah dokumenter untuk mendokumentasikan perjalanan panjang mereka mencari kebenaran. Film tersebut dirilis pada tahun 2011 dengan judul yang sama, Resurrect Dead: The Mystery of the Toynbee Tiles, yang berhasil mendapat perhatian luas dan memenangkan beberapa penghargaan.

Walau dokumenter itu berhasil mengungkap sebagian besar misteri tentang metode pembuatan ubin dan mungkin beberapa petunjuk tentang identitas pembuatnya, mereka tidak pernah bisa memastikan siapa sebenarnya sosok yang memasang ubin-ubin tersebut, atau mengapa ia begitu terobsesi dengan kebangkitan jiwa di planet Jupiter.

Namun, satu hal yang pasti: hingga hari ini, Toynbee Tiles masih muncul di jalanan. Pesan ini bertahan, seakan ada kekuatan lain yang menjaga agar "Toynbee idea" terus hidup. Ubin ini menolak lenyap, seolah ingin mengingatkan kita bahwa ada hal-hal di dunia ini yang melampaui logika dan nalar manusia—mungkin memang benar bahwa di suatu tempat di alam semesta ini, ada tempat untuk mereka yang telah mati untuk hidup kembali.

Seiring waktu, teori-teori semakin berkembang dan masyarakat menjadi semakin penasaran akan misteri Toynbee Tiles. Banyak yang terobsesi untuk menemukan kebenaran, bahkan ada yang menganggapnya sebagai fenomena paranormal atau sebagai karya seni bawah tanah yang eksentrik. Toynbee Tiles telah menjadi subjek artikel, podcast, hingga teori konspirasi. Meski begitu, satu aspek yang terus memicu ketakutan adalah bagaimana ubin-ubin tersebut terus muncul dalam pola yang tampaknya tidak pernah putus, seolah-olah ada misi tersembunyi di baliknya.

Pada tahun 1980-an, seorang jurnalis investigasi mencoba menghubungi stasiun radio dan koran untuk mencari lebih banyak tentang Toynbee Tiles, tetapi ia hanya menemukan sedikit petunjuk konkret. Satu wawancara mengarah pada seorang pria misterius yang konon menelepon stasiun radio lokal, berbicara tentang "resurrection" dan Jupiter, sebelum tiba-tiba menghilang. Wawancara ini membuat jurnalis itu percaya bahwa ada lebih dari sekadar obsesi individu di balik pesan tersebut.

Pada awal 1990-an, seorang saksi mata yang kebetulan melihat salah satu ubin Toynbee ditempelkan di jalanan mulai menyebarkan kisahnya. Ia menggambarkan melihat seseorang yang mengenakan pakaian lusuh di tengah malam, membawa kotak besar dengan alat-alat yang tampaknya digunakan untuk membuat ubin. Sosok tersebut bekerja cepat dan tanpa suara, tampak seperti profesional dalam apa yang dilakukannya. Tapi yang membuat saksi itu ketakutan adalah bagaimana sosok itu tampak sadar bahwa ia sedang diawasi, namun tidak bereaksi—hanya terus bekerja dalam hening sebelum menghilang ke dalam kegelapan.

Sekelompok detektif amatir bahkan mulai mengikuti pola munculnya ubin Toynbee, berharap mereka bisa menangkap basah sang pembuat. Beberapa di antaranya yakin bahwa mereka menemukan pria yang bertanggung jawab, yang mereka sebut sebagai "Seorng philly tiler" — pria tua yang menyendiri dan paranoid yang hidup di Philadelphia. Sosok ini memiliki kesamaan dengan rumor-rumor yang menyebutkan bahwa pembuat ubin tinggal di sebuah rumah kecil, penuh dengan buku-buku filsafat dan mesin tua.

Orang-orang yang mencoba berbicara dengan sang "philly tiler" ini menemukan bahwa ia selalu menutup pintu dan menolak menjawab pertanyaan. Saksi mata mengatakan rumahnya tampak terabaikan dan sering mengeluarkan suara aneh, seperti mesin berderit. Bahkan, beberapa tetangganya mengaku mendengar suara-suara dari dalam rumah yang tampak seperti radio yang diputar tanpa henti, dengan suara-suara yang samar, mungkin rekaman pesan yang didengarnya berulang-ulang.

Misteri ini mencapai puncaknya ketika sebuah ubin Toynbee muncul di jalan dekat Gedung Putih di Washington, D.C. Kemunculan ini menarik perhatian media nasional, yang kemudian mengaitkannya dengan pesan tersembunyi dan keinginan untuk menyampaikan gagasan-gagasan ekstrem tentang kehidupan setelah mati dan kebangkitan di luar angkasa. Ketika polisi dan pihak berwenang mulai menghapus ubin tersebut, ubin baru terus muncul, seolah-olah pembuatnya punya sumber daya dan keuletan yang tidak terbatas.

Hingga kini, Toynbee Tiles terus bertahan sebagai misteri yang hidup, simbol pesan ganjil yang telah mengakar di jalanan, menjalar dari Philadelphia ke New York, hingga kota-kota besar lainnya. Meskipun upaya telah dilakukan untuk mengidentifikasi sang pembuat atau mengerti makna di balik pesannya, Toynbee Tiles tetaplah teka-teki urban—sesuatu yang memadukan seni jalanan, paranoia, dan obsesi eksistensial. Misteri ini telah menjadi legenda hidup, sebuah pesan abadi yang tidak pernah diungkap sepenuhnya, seolah-olah pembuatnya menginginkan manusia tetap bertanya dan mencari makna di tengah jalan-jalan kota, di bawah kaki mereka, menuju langit penuh bintang… dan mungkin, menuju planet Jupiter.