Bab 737 Botak Qiang

"Kau bajingan sialan, pelacur busuk, aku menawarkanmu minuman sebagai tanda hormat. Berani sekali kau menolak? Sama saja dengan menolak penghormatan hanya untuk dipaksa menerima hukuman," suara garang melengking ganas dari kamar 16.

"Kau bajingan jahat, lepaskan aku! Atau aku akan panggil polisi," terdengar suara Ning Jiuwei.

Suara dari kamar 16 membuat semua pengunjung di restoran merasa terintimidasi. Semua orang langsung mengarahkan pandangan mereka ke kamar itu. Namun, pintu terkunci, dan tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalamnya.

Begitu pemilik restoran mendengar perselisihan di dalam kamar, wajahnya langsung pucat seketika. Sebagai seorang pengusaha restoran, perkelahian mabuk adalah mimpi buruk terbesarnya.