"Xiaomei, apakah kamu ingat percakapan kita dulu," dia berhenti, "di mana kita membahas berbagai kasus? Saat itu aku menyebutkan sesuatu padamu."
Situ Qingfeng tahu apa yang Zeng Xiaomei tanyakan, tetapi dia adalah detektif, bukan dewa yang tahu segalanya atau nabi yang bijak. Dia tidak bisa langsung memberikan jawaban begitu saja, tanpa mengunjungi tempat kejadian atau mengetahui semua fakta, hanya berdasarkan cerita Zeng Xiaomei, memberitahunya siapa pembunuhnya itu. Yang bisa dia lakukan hanyalah memberikan beberapa wawasan kepada Zeng Xiaomei, membantunya menemukan blind spot dalam logika berpikirnya.
Pikirannya berlomba menelusuri rincian. Dia menyadari bahwa Zeng Xiaomei benar— lawannya memang tangguh, dengan kemampuan anti-investigasi yang kuat. Dengan logikanya sendiri, dia tidak bisa menemukan petunjuk atau kelemahan. Pada akhirnya, dia harus dengan enggan menyerah mencoba memberikan Zeng Xiaomei pemikiran baru. Sebagai gantinya, dia mengubah sudut pandang dan menyarankan,